Senin, September 24, 2007

INILAH CONTOH RUMAH POHON ITU .....




Pengetahuan umum

SUNDEW, MEMILIKI LEM PALING KUAT DI DUNIA

Sungguh Allah telah memudahkan kita ‘mengidentifikasi’ keberadaan-Nya melalui apa yang tertera pada lukisan semesta di depan mata kita. Maka, aneka hikmah yang ada dalam kehidupan ini pun tidak melulu bisa kita raup dari sesama manusia semata. Bukankah telah kita ketahui bahwa makhluk-makhluk yang bertasbih kepada Sang Khalik pun bukan manusia (shalih) saja. Bermacam makhluk yang Allah ciptakan, memiliki cara tersendiri menafakuri Kebesaran Sang Pencipta yang ada pada dirinya. Mereka, dengan keunikan sendiri-sendiri, pun telah menjadikan dirinya wasilah bagi makhluk bernama manusia untuk bertafakkur kepada Rabbnya. Teranglah, bahwa di bumi tempat kaki berpijak, terdapat tanda-tanda kebesaran Yang Maha Pencipta.
Tumbuhan sundew asal Afrika Selatan, contohnya. Ia menjadi wasilah bagi kita manusia menekuri hasil Karya Sang Pencipta atas dirinya. Bagaimana tumbuhan sundey itu?
Seperti difirmankan oleh Allah Azza wa Jalla dalam Alqur’an surat Huud, 11 : 6 bahwa "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata." Maka demikian juga apa yang terjadi pada tumbuhan sundew yang dengan uniknya, berusaha ‘menjemput’ rezeki dengan cara seperti apa yang telah Dititahkan-Nya kepadanya.
Sundew tumbuh di tanah yang tandus dan bahkan dapat hidup di areal semi-gurun pasir sekalipun. Keunikannya, ia diciptakan dengan kemampuan berburu mangsa yang sangat menarik, yang memungkinkan tumbuhan ini mendapatkan sari makanan yang tidak mungkin didapatnya dari tanah dengan cara lain. Daun-daun tumbuhan Sundew yang berbentuk seperti batang pipih yang memanjang, dipenuhi dengan rambut merah panjang. Ujung rambut-rambutnya dilapisi oleh cairan yang sangat kental dengan bau khas yang menarik perhatian serangga _mangsa bagi tumbuhan ini.
Bau tumbuhan ini sanggup mengundang seekor serangga untuk terbang mencari sumber bau tersebut. Ketika serangga itu pun kemudian hinggap pada tumbuhan Sundew yang menyebarkan bau pemikat, tiba-tiba sang serangga akan menempel lengket pada rambut-rambut sundew. Setelah itu ia berusaha melepaskan diri dari jeratan rambut-rambut tersebut. Pada saat serangga berjuang untuk melepaskan diri itulah, daun panjang Sundew bergerak melipat ke bawah untuk ‘menggenggam’ serangga dengan lebih erat. Segera setelah tumbuhan tersebut menjepit mangsanya, ia lalu mencerna sang serangga secara perlahan-lahan dan sundew pun memperoleh protein esensial bagi tubuhnya.
Setelah mencerna seluruh bagian serangga yang dapat dimakan, tumbuhan sundew kemudian membuka kembali kelopak daunnya. Dan ia memasang lagi perangkapnya.
Sungguh menarik, bahwa perekat kuat yang ada pada tumbuhan sundew tersebut mampu menahan serangga (mangsanya) agar tidak lepas. Padahal, uniknya lagi, pada saat yang sama, perekat ini sama sekali tidak menjadikan rambut-rambut tersebut saling menempel sedemikian erat satu sama lain sehingga akan menghambat gerakan tumbuhan Sundew. Subhanallah.
Fenomena sundew ini seharusnya bisa menjadi jalan bagi manusia yang berakal untuk makin mendalami hakikat penciptaan dan Ketiadaterperian Sang Maha Pencipta. Bayangkan, tumbuhan yang tidak dapat bergerak dari tempatnya itu, sanggup menjemput rezeki, memperoleh makanan, melalui perangkat yang mengagumkan. Siapa Creator, Arsitek yang menciptakan mekanisme sedetail dan secanggih itu? Inilah bukti nyata adanya penciptaan secara khusus dan sengaja oleh Allah Rabbul ‘alamin. Sistem yang merupakan cerminan dari Ilmu Allah Yang Maha Luas tersebut, tak mungkin dijelaskan melalui peristiwa kebetulan. Tidak satu pun orang yang berakal akan berpikir bahwa tumbuhan Sundew itu sendirilah yang menemukan sistemnya yang canggih dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Oleh karena itu, tidak bisa dinafikan bahwa keberadaan dan keluasan Ilmu Sang Pencipta _yang memberi kemampuan ini pada tumbuhan Sundew_ sangatlah jelas. Dan tidak cuma sundew, semua tumbuhan mendapatkan makanan melalui sistem yang diciptakan secara khusus oleh Allah untuk mereka sesuai dengan jenisnya. Mahacermat Allah dalam Perhitungan-Nya.
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka". (QS. Aali-‘Imraan, 3:190-191). Jejak alam, telah meninggikan dengan sendirinya kemaujudan Sang Pencipta. Hanya mereka yang fasik, yang menihilkan arti atau makna penciptaan semesta bagi _minimal_suplemen ruhiyyah dirinya sendiri. Mereka hanya berburu beroleh keuntungan dan manfaat dari alam untuk kepuasan jasmaniah (materi) yang sedikit saja dari manfaat yang sesungguhnya telah Allah sediakan dari alam untuk kebutuhan dan kepuasan paripurna pada manusia. ***


Jumat, September 21, 2007

JAM PELAJARAN TIDAK BERBANDING LURUS DGN PRESTASI



Rendah, Prestasi Matematika Indonesia
Jumlah Jam Pelajaran dan Prestasi tak SebandingBANDUNG, (PR).-Mutu pendidikan Indonesia, terutama dalam mata pelajaran matematika, masihrendah. Data UNESCO menunjukkan, peringkat matematika Indonesia berada dideretan 34 dari 38 negara. Sejauh ini, Indonesia masih belum mampu lepasdari deretan penghuni papan bawah.Hasil penelitian tim Programme of International Student Assessment(PISA) 2001 menunjukkan, Indonesia menempati peringkat ke-9 dari 41negara pada kategori literatur matematika. Sementara itu, menurutpenelitian Trends in International Mathematics and Science Study (TIMMS)1999, matematika Indonesia berada di peringkat ke-34 dari 38 negara(data UNESCO).Hal itu terungkap dalam konferensi pers The First Symposium on RealisticTeaching in Mathematics di Majelis Guru Besar (MGB) ITB, Jln. SurapatiNo. 1, Bandung, Senin (16/1). "Peringkat Indonesia berada di bawahMalaysia dan Singapura," ujar Drs. Firman Syah Noor, M.Pd., KetuaAsosiasi Guru Matematika Indonesia (AGMI).Padahal, berdasarkan hasil penelitian TIMMS yang dilakukan olehFrederick K. S. Leung pada 2003, jumlah jam pengajaran matematika diIndonesia jauh lebih banyak dibandingkan Malaysia dan Singapura.Dalamsatu tahun, siswa kelas 8 di Indonesia rata-rata mendapat 169 jam pelajaran matematika. Sementara di Malaysia hanya mendapat 120 jam dan Singapura 112 jam.Namun, hasil penelitian yang dipublikasikan di Jakarta pada 21 Desember2006 itu menyebutkan, prestasi Indonesia berada jauh di bawah keduanegara tersebut. Prestasi matematika siswa Indonesia hanya menembus skor rata-rata 411. Sementara itu, Malaysia mencapai 508 dan Singapura 605(400 = rendah, 475 = menengah, 550 = tinggi, dan 625 = tingkat lanjut)."Waktu yang dihabiskan siswa Indonesia di sekolah tidak sebanding denganprestasi yang diraih. Itu artinya, ada sesuatu dengan metode pengajaranmatematika di negara ini, seperti yang ditemukan dalam penelitianFrederick dari TIMMS," tutur Firman.Dalam penelitian itu, Frederick yang berasal dari The University ofHongkong menyebutkan, mayoritas soal yang diberikan guru matematika diIndonesia terlalu kaku. Umumnya, siswa di Indonesia lebih banyakmengerjakan soal yang diekspresikan dalam bahasa dan simbol matematikayang diset dalam konteks yang jauh dari realitas kehidupan sehari-hari."Akibatnya, siswa sering kali merasa bosan dan menganggap matematikasebagai pelajaran yang tidak menyenangkan. Mereka pun tidak mampumenerapkan teori di sekolah untuk memecahkan masalah dalam kehidupansehari-hari, " ujar Firman.Oleh karena itu, menurut dia, sudah saatnya guru matematika membukaparadigma baru dalam pola pengajaran matematika di kelas. Dia menilai,lebih baik jika matematika diberikan dengan pendekatan realita."Dengan menggunakan contoh kasus sehari-hari diharapkan bisa memunculkankesadaran siswa akan pentingnya matematika dalam kehidupan. Sehinggakelak bisa mendorong untuk meningkatkan motivasi siswa untuk belajarmatematika," tutur Firman, yang sehari-hari mengajar di SMAN 3 Bandung.

Kamis, September 20, 2007

pohon-pohon hijau


perkenalan

Bimbel Rumah Pohon ada di bandung, belajar di luar kelas dirumah pohondan alam terbuka, terletak di Jl. Sukasenang Bandung