Senin, Oktober 01, 2007

erita Rasulullah SAWEMBUN TAUSHIYAH - Ahad, 3 Pebruari 2002

Shalawat serta salam kerinduan tercurah..kehadapan sang kekasih pujaan Muhammad SAW, yang dengan peluh dan darahnya rela tersimbahkan demi kebahagiaan ummatnya. Rasulullah SAW tidak pernah mengeluh luluh dalam arungi riak perjuangan dakwah yang diembannya, dan tak pernah pula merasa lelah juga bosan dalam mengingat ummatnya yang tercinta hingga sampai dipenghujung misinya masih sempat menguraikan kata.. .Ummati..Ummati..
Rasulullah SAW adalah seorang pemimpin ummat.., yang tak pernah terlena oleh rayuan dunia yang melenakan, sehingga ikhlaskan dalam perjalanan hidup dan keluarganya untuk tetap sabar..,walau dibalik jubahnya yang agung tersibak dua batu demi dua batu yang tererat kuat karena menahan lapar. Rasulullah SAW sering tidur malam demi malam sedang keluarganya berbalik balik diatas tempat tidur karena kelaparan, karena tiada makanan untuk dimakan , dan biasanya makanan mereka berupa roti syair yang kasar. Dan Rasulullah beserta keluarganmya tidak pernah kenyang dari roti syair dua hari berturut-turut, sampai memandang anak bulan, bulan demi bulan padahal dirumah Rasulullah tidak pernah berasap.
Wahai Muhammad kekasih yang selalu cercahkan cahaya ketenangan, engkau selalu membantu penderitaan orang lain dengan tanganmu sendiri, walau tahu engkaupun juga menderita , namun semua itu tak nampak terlihat dibalik tersenyum tulusmu
Ibnu Majah dan Baihaki meriwayatkan dari abu Hurairah, katanya sekali peristiwa ada seorang yang membawa makanan panas kepada Rasulullah SAW, maka beliaupun memakannya, selesai makan, beliau mengucapkan : Alhamdulillah inilah makanan panas yang pertama memasuki perutku sejak beberapa hari yang lalu.Suatu Riwayat dari Abu Hurairah ra. dia berkata : Aku pernah datang kepada RAsulullah SAW ketika dia sedang bersembahyang duduk, maka akupun bertanya kepadanya: Ya..Rasulullah mengapa engkau bersembahyang duduk, apakah engkau sakit..?, maka jawab beliau : ' Aku lapar Wahai Abu Hurairah..!, mendengar jawaban itu, aku terus menangis sedih melihat keadaan beliau. Lalu Beliau merasa kasihan melihat aku menangis, lalu berkata : wahai Abu hurairah..!,jangan menangis,karena beratnya penghisaban nanti dihari kiamat tidak akan menimpa orang yang hidupnya lapar didunia jika dia menjaga dirinya dikehidupan dunia [ tidak bermegah-megahan sehingga lalai ], karena betapa banyak orang yang memuliakan hidupnya disini [ perut ] kelak dia akan dihinakan di akhirat, dan betapa banyak orang yang menghinakan dirinya disini [ perut ] , kelak dia dimuliakan di akhirat.Rasulullah pernah berkata : apa bila suatu kaum kenyang perutnya [ makan yg berlebihan ], lalu akan lemahlah hatinya, dan akan merajalela Syahwatnya
Wahai Rasulullah..., pemilik cahaya cintaWahai kekasih Pemilik alur qalbu yang menenangkan ada hentakan kerinduan yang memendam jauh.Memeram riak kesyahduan untuk berjumpa, walau tlah terasa lama bersauh.
[ Columbus, January 2002 ]Budi Pramudya [pramudya_2000@hotmail.com]